MEMBANGUN AKHLAK YANG MULIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Perilaku dan Tabiat Manusia, baik yang terpuji maupun tercela
disebut akhlak. Dalam bahasa Indonesia, akhlak sering disebut “moral” atau
“etika”. Secara etimologi, akhlak berasal dari bahasa Arab, akhlaq.
Secara umum kedudukan akhlak adalah universal. Nilai-nilai standar tentang
akhlak sudah dihujamkan oleh Allah SWT ke dalam jiwa manusia sejak mereka lahir
: “Maka Dia ilhamkan dalam jiwa itu kecenderungan untuk berbuat buruk (hawa
nafsu) dan kecenderungan untuk berbuat takwa” (QS asy-Syams [91] : 8).
Di sudut manapun di dunia ini, baik mereka yang mengenal Islam
ataupun yang buta sama sekali, mereka semua akan memandang perbuatan dusta,
ingkar-janji, fitnah dan berbagai keburukan perilaku yang lain sebagai
perbuatan yang hina, culas dan salah. Jiwa manusia standar mengakui ini.
Datangnya Islam, adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sesuai
dengan sabda Rasulullah: انما بعثت لاتمم مكارم الأخلاق
(Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak).
Akhlak dalam ajaran Islam tidak dapat disamakan dengan etika, jika
etika dibatasi pada sopan santun antara sesama manusia, serta hanya berkaitan
dengan tingkah laku lahiriyah, dan semata didasarkan pada
pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Lebih dari itu akhlak adalah ibadah yang
mesti didasarkan atas semangat penghambaan kepada Allah Ta’ala. Seorang Muslim
menjadikan akhlaknya sebagai sarana mendekatkan diri pada Allah. Dia
mengerjakan itu semua bukan didasarkan atas motivasi ingin mencari pamrih, pujian,
atau kebanggaan. Akhlak adalah rangkaian amal kebajikan yang diharapkan akan
mencukupi untuk menjadi bekal pulang ke negeri akhirat nanti.
Puncak derajat kemanusian seseorang dinilai dari kualitas
akhlaknya. Bahkan kualitas keimanan pun juga diukur dari akhlak. Seluas apapun
kadar kelimuan seseorang tetang Islam, sehebat apapun dirinya ketika melakukan
ibadah, atau sekencang apapun pengakuannya tetang kuatnya keimanan yang dia
miliki, semua itu tidak memberi jaminan. Tetap saja, alat ukur yang paling akurat
untuk menilai kemuliaan seseorang adalah kualitas akhlaknya.
Ada beberapa sasaran akhlak dalam Islam :
1. Akhlak terhadap Allah :
Titik tolak akhlak
terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan melainkan
Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji. Bertasbih kepada-Nya. Memuji
kepada-Nya. Bertawakal kepada Allah. Bersyukur kepada Allah. Bersabar atas
segala Ujian dan cobaan yang diberikan Allah.
2. Akhlak terhadap sesama manusia :
Pilar-pilar yang
merupakan kunci kemuliaan akhlak :
- Jujur
terpercaya : Kejujuran merupakan fondasi terpenting dalam bangunan akhlak.
Tanpa kejujuran akan hilang kepercayaan. Selembut apapun sikap seseorang,
seramah apapun tutur katanya, bahkan seproduktif apapun kegemarannya menolong
orang lain, tetap saja semua itu tidak banyak membantu jika tidak jujur. Orang
lemah lembut tapi tidak jujur akan diprasangkai punya maksud buruk di balik
keramahannya itu.
Adapun cara untuk bisa
jujur terpercaya hal-hal yang mesti dilakukan adalah:Jujur perkataan : Pastikanlah bahwa setiap perkataan yang keluar dari lisan kita terlebih dulu telah melalui proses pertimbangan yang matang. Jangan sampai kita tergelincir dengan mengatakan sesuatu berupa kebohongan, sengaja atau tidak. Ketika sekali saja berbohong, maka kebohongan itu akan terus menghatui dan memenjarakan dirinya. Dia akan ketakutan jika sewaktu-waktu kebohongannya akan terbongkar. Dia akan terus menutupi kebohongannya dengan berbohong kembali agar kehormatannya selamat.
Menepati Janji : Janji itu sejenis sumpah, dan sumpah itu adalah hutang yang akan terbawa sampai mati. Siapapun yang berjanji, maka janji itu benar-benar harus diperjuangkan mati-matian untuk ditepati. Kita harus rela berkorban demi janji ini ditepati. Karena kesanggupan menepati janji adalah bukti kemuliaan akhlak seseorang.
Melaksanakan amanah : “Hai orang-orang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad saw) dan janganlah kalian mengingkari amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu sedang kalian mengetahui.” (QS al-Anfal [8]: 27). Bertanggung jawablah bila melakukan kesalahan. Seberat apapun hukuman dunia yang harus dipikul karena kesalahan itu, masihlah lebih ringan dibandingkan hukuman berupa siksa Allah yang perihnya tiada terlukiskan oleh gambaran apapun. Bertanggung jawablah selaku orang mu’min. bertanggung jawablah selama di perjalanan. Jangan menyerobot, tak mau antri, dan selalu berbuat bising di jalan. Dll.
- Ramah dan
lemah lembut : keramahan merupakan perpaduan dari amal-amal hati, niat yang tulus,
serta kegigihan untuk selalu bersikap baik. Keramahan merupakan tahap awal
kemuliaan akhlak. Alasannya adalah :
1. Keramahan adalah tanda kerendahan
hati, ketawadhuan. Orang yang sombong cenderung untuk bersikap kasar, berhati
keras, ketus, angkuh, dalam gerak-gerik maupun ucapannya.
2. Keramahan merupakan tanda
kesabaran dan kesanggupan mengendalikan diri dalam berinteraksi dengan aneka
macam perilaku orang lain.
3. Keramahan yang tulus merupakan
indikasi melimpahnya rasa kasih sayang dan kegemaran hati untuk menghormati
orang lain. Di sana tumbuh rasa persaudaraan yang menjadi dasar sikap mulia dan
kebahagiaan. Keramahan sulit sekali dilakukan oleh orang yang hatinya penuh
dengan permusuhan.
Bila kita ingin
memiliki keramahan, komponen-komponen di bawah ini insya Allah bisa kita
jadikan bahan evaluasi diri sekaligus sebagai program pelatihan mandiri untuk
menjadi pribadi yang ramah :
a. Wajah yang cerah dan jernih
b. Tutur kata yang lembut
c. Sikap yang sopan dan penuh etika
d. Berjiwa lapang-dada dalam
menyikapi orang lain
Agar kita berlapang
dada, ada beberapa persiapan-persiapan yang harus kita lakukan:
1. Persiapkanlah mental kita bahwa
kita harus siap menghadapi orang yang kurang menyenangkan, orang yang kurang
menghargai atau bahkan orang yang hendak meremehkan kita.
2. Belajarlah untuk memaklumi dan
memahami bahwa latar belakang seseorang amat beragam, sering berbeda-beda.
3. Berbaik sangkalah kepada siapapun
karena Allah. Jangan biasakan mengawali sesuatu dengan prasangka buruk, karena
itu akan sangat mempengaruhi cara berpikir, cara bersikap dan bertutur kata.
4. Mengalahlah. Mengalahlah
jika sekiranya akan menjadi kebaikan bagi semua.
5. Maafkanlah, dan janganlah mata ini
terpejam sebelum berikrar untuk memaafkan orang lain.
3.
Akhlak terhadap lingkungan. Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala
sesuatu yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang diajarkan Islam terhadap
lingkungan bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan
menuntut adanya interaksi antara manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap
alam. Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta
pembimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya.
best weight loss program which you can get all solution about your fat body and belly,
we have secret medicen method to used and get lose 30 pounds in 20 days, thats amazing,
now you can get click on link, or visit our website, Get Bonus and discounted + Free shipping,
https://sites.google.com/site/howtoloseweightfastin2weeksw
how to lose weight fast in 2 weeks
how to lose weight fast in 2 weeks without exercise 10 kg
how to lose weight fast in 2 weeks with exercise
how to lose weight fast with exercise
how to lose weight fast without dieting
how to lose weight fast in a month
how to lose weight in a week at home
best diet plan to lose weight
best diet plan for quick weight loss
best diet plan for weight loss in summer
best diet plan for weight loss in 15 days
best diet plan for belly fat loss
weight lose
weight loss
low carb diet plan
how long does it take to lose weight
how to lose 30 pounds in 2 weeks
how to lose weight in 2 days
loss 15 pounds fast
best energy pills