Singkat Cerita


Tertinggal


Ketika pada malam di bulan Fitri aku, kakakku & teman – teman kakakku  pergi berkunjung ke rumah teman -  temanya untuk silaturahmi. Sebelumnya, teman – teman kakakku kerumah kakakku dulu dan kemudian dilanjutkan berkunjung kerumah temanya yang perempuan. Dan ketika sudah dirumahnya, kami semua bercakap –cakap, namun hanya sebentar.
            Kakakku mengajak temannya yang cewek tadi untuk ikut bergabung guna berkunjung ke rumah teman – temanya yang lain. Kemudian kami menungguinya sebentar karena dia masih berganti pakaian.
            Lalu kami semua bergegas untuk berangkat, ketika itu semuanya naik sepeda montor dan saling berboncengan, tiba-tiba kakakku sudah menyalakan montor dan langsung menancapkan gasnya serta meninggalkan aku yang dikiranya aku sudah naik sepeda montor.
            Seketika itu, aku langsung meneriaki kakakku yang belum cukup jauh dan hampir saja kakakku tidak mendengarku. Tapi, kemudian kakakku mendengarku dan kembali menghampiriku dengan tertawa terpingkal-pingkal. Tidak hanya kakakku yang terpingkal-pingkal namun aku dan teman-teman kakakku juga ikut terpingkal-pingkal.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati

Waliyullah


Wali Allah Bersenjatakan Jenggot Unta

Bahwasanya Malaikat Jibril as. telah menuturkan cerita seseorang kepada Nabi Muhammad SAW. Orang itu bernama Syam’un Al Ghozia. Dia telah memerangi orang – orang kafir selama seribu bulan. Sedang senjatanya tiada lain hanyalah jenggot Unta, satu – satunya senjata yang paling ampuh bagi dirinya.
            Keampuhan jenggot  Unta itu bila dia pukulkan kepada orang – orang kafir, maka bisa membunuh mereka yang tak terhitung jumlahnya.
            Apabila dia merasa haus, maka keluarlah air yang segar dari daging gigi - giginya, lalu dia meminumnya. Dan bila dia lapar, maka tumbuhlah daripadanya daging, maka ia memakan daging itu. Sedang dia mengalami semacam ini selama umurnya seribu bulan, yakni 83 tahun lebih 4  bulan.
            Karena kehebatan Syam’un  ini, orang – orang kafir menjadi lemah danpatah semangat, sehingga mereka tidak mau menyerah disitu saja, melainkan timbullah akal licik mereka untuk membujuk istri Syam’un, yang istrinya itu juga termasuk orang kafir. Mereka berkata kepada istri Syam’un : “ kami datang kemari untuk memberi hadiah kepadamu, bila engkau bisa membunuh Syam’un suamimu’’.
            “Aku tidak mampu membunuhnya, “Jawab istri Syam’un.
            “Kami akan memberimu tali yang kuat, ikatlah dengan tali itu, dua tangannya dan dua kakinya sewaktu suamimu sedang tidur nyenyak, lantas kamilah yang akan membunuhnya nanti”. Kata orang – orang kafir yang datang itu. Maka istrinya pun mengikatnya.
            Syam’un suaminya, “Siapakah yang mengikatku ini?”
            Istrinya menjawab : “ Akulah yang mengikatmu untuk mencobamu”. Maka Syam’un menarik tangannya dan memotong tali itu. Kemudian orang – oarng kafir datang lagi dengan membawa rantai, lalu istrinya mengikat Syam’un dengan rantai itu. Dan Syam’un pun bangun, lalu bertanya kepada istrinya : “Siapakah yang mengikatku ini?”.
            “Akulah yang mengikatmu untuk mencobamu”, jawab istrinya dengan mantab. Maka Syam’un menarik tangannya, lalu memutus – mutus rantai itu. Akhirnya istri Syam’un berkata lagi seperti apa yang dikatakan semula, yaitu dengan alasan ingin mencoba suaminya.
            Akhirnya Syam’un berkata kepada istrinya : “Wahai istriku, aku adalah seorang wali dari golongan wali – wali Allah. Karena itu, maka tidak ada yang bisa mengalahkan aku dalam perkara dunia ini, melainkan hanya dengan rambutku ini”, seraya menunjukkan rambutnya yang panjang.
            Dalam pada itu istrinya mengetahui bahawa kelemahan suaminya itu dengan rambutnya sendiri. Maka pada waktu itu sang suami sedang tidur, dipotonglah sebagian rambutnya yang panjang itu, dan dibuatnya mengikat tangan dan kaki suaminya, sedang Syam’un masih dalam keadaan tidur.
            Maka tatkala Syam’un bangun, lalu bertanya kepada istrinya. “ Siapakah yang mengikatku ini?”

            “Akulah yang mengikatmu untuk mencobamu”, jawab istrinya dengan berterus terang. Lalu Syam’un menarik rambutnya yang mengikat tangan dan kakinya, tetapi tidak mampu memutuskan tali – tali rambut itu. Dan dicobanya sekali lagi, namun kali ini tetap tidak mampu memutuskannya.
            Akhirnya sang istri memanggil orang – orang kafir, dan mereka pun datang membawa Syam’un ke tempat penyembelihan. Kemudian mereka mengikatnya pada sebuah tiang, lalu secara ramai –ramai mereka memotong kedua telinganya, mencukil kedua matanya, memotong bibirnya, kedua tangannya dan kedua kakinya, sehingga habislah anggota tubuh Syam’un dipotong orang –orang kafir secara beramai –ramai.
            Melihat kejadian yang demikian ngerinya itu, Allah SWT memberi  wahyu kepada Syam’un : “ Hai Syam’un, Apakah yang engkau kehendaki, aku akan bertindak kepada perbuatan mereka terhadap dirimu itu”.
            Syam’un menjawab “ Aku menghendaki agar Engkau memberi kekuatan kepadaku sehingga nanti aku bisa menggoncangkan tiang bangunan ini, maka dengan itu mereka akan hancur terkena runtuhan bangunan ini”.
            Maka Allah pun memberi kekuatan kepada dirinya, sehingga ia mampu menggoncangkan bangunan yang sebesar itu, maka hancurlah mereka terkena runtuhan tanpa ada seorang pun yang tinggal hidup, termasuk juga istri Syam’un sendiri. Sedang Syam’un telah diselamatkan oleh Allah dan dikembalikan semua anggotanya.
            Sesudah itu Dia beribadah kepada Allah selama seribu bulan, mengerjakan shalat di waktu malamnya dan berpuasa diwaktu siang harinya, serta sembari menghunus pedangnya untuk berjuang di jalan Allah.
            Mendengar cerita Syam’un yang demikian hebatnya itu, para sahabat menangis merindukan hal itu, lalu mereka bertanya : “ Wahai Rosullah, apakah engkau mengetahui seberapa besar pahala yang disandangnya?”.
            “Aku tidak tau”, jawab Rosullah SAW.
            Akhirnya Allah SWT menurunkan surat Al-Qodar kepada Nabi Muhammad SAW dengan perantara Malaikat Jibril. Lalu Allah berfirman :” Hai Muhammad, Aku telah memberi kepadamu dan kepada umatmu akan lailatul qodar, dimana apabila orang beribadah pada malam itu lebih baik dari pada beribadah selama seribu bulan”.
            Sebagian Ulama’ berkata bahwa Allah SWT berfirman :” Hai Muhammad sholat dua rokaat pada ‘ Malam Qodar’ lebih baik bagimu dan bagi umatmu dari pada berjuang di jalan Allah selama seribu bulan, sebaimana yang pernah dialami oleh Syam’un pada zaman Bani Isroil itu’’.
            Demikianlah keutamaan” surat Al-Qodr” yang apabila orang beribadah pada “ Malam Qodar” itu, pahalanya bisa menandingi ibadah Syam’un selama seribu bulan.
Read more »
These icons link to social bookmarking sites where readers can share and discover new web pages.
  • Digg
  • Sphinn
  • del.icio.us
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati